MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANAN ANDA ATAS POSTINGAN YANG KURANG, KARENA BLOG INI HANYA DI URUS OLEH SATU ORANG.....

Jumat, 29 April 2011

Ada Apa Dibalik Facebook???

Share This :



Perkembangan FB begitu cepat setelah menelusuri awal dari sekedar iseng menjadi sangat berguna, seperti halnya kita ingin menutup akun kita yang berlebihan dan fb telah menjejajahi berbagai belahan negara bahkan sampai belahan dunia sudah tercatat melebihi target, bahkan sudah banyak yang menyimpang dari sebagian penggunanya terbilang sejak tanggal "Mei 19, 2009 — ariesre" saya menemukan sebuah artikel yang berisikan "Cara menghapus akun Facebook ternyata [agak] sulit" 

Artikel itu inilah yang ada di bawa ini ::

Ternyata untuk menghapus akun Facebook secara permanen agak sulit, ketika saya akan melakukan deactive account, lalu muncul beberapa pertanyaan mengapa saya ingin menghapus akun setelah itu menuliskan kode verifikasi. Nah, saya kira, akun saya sudah terhapus semua, eh ternyata belum, masih ada saja email yang masuk dari facebook, terus waktu saya coba login lagi, ternyata masih bisa juga, cape deh :P .

Lalu saya melakukan pencarian cara menghapus akun secara permanen, dan ketemulah blog ini (thanks mbak), di situ tertulis kita harus menghapus semua data-data kita seperti teman,foto, komentar dan semuanya yang ada hubungannya dengan profil kita. Hal ini dilakukan agar ketika akun sudah benar-benar terhapus maka database profil kita juga sudah tidak ada lagi. Ya untuk jaga-jaga saja :D .

Atau langsung saja ke http://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=delete_account. Untuk mengirim email ke pihak Facebook agar kita benar-benar ingin menghapus akun, karena hanya dengan deactive account saja ternyata tidaklah cukup, data-data Anda masih tersimpan rapi dalam database mereka.

Dan sepertinya ketika saya ingin menuliskan kode verifikasi untuk menghapus akun rasanya sulit sekali untuk benar-benar cocok dengan kodenya, padahal menurut saya sudah menulis dengan benar (agak ‘lebay’ ya, tapi ini beneran lho :D ). Ya, kesannya seperti sudah diikat gitu sama Facebook. Dan jika dalam 14 hari Anda tidak melakukan login lagi maka akun Anda akan benar-benar terhapus secara permanen...


No EXCUSE for leaving FACEBOOK Posted: 4-Jun-2010 - 0 comment(s) [ Comment ] - 0 trackback(s) [ Trackback ]Category: Blog Umum

Tulisan ini saya buat, sekaligus sebagai bentuk pamit saya kepada teman2 semua di Facebook. Catat ya, di Facebook doang! Jadi saya masih menjadi teman kalian di dunia nyata, di alam semesta, dan di kehidupan ini (^_^)

Facebook, jejaring social yang saya kenal lebih dari setahun lalu. Menyenangkan, karena saya banyak menemukan teman2 lama yg sepertinya mustahil dipertemukan lagi. Bermanfaat, karena saya banyak menemukan artikel Islami menarik di dalamnya. Seru, karena hanya dengan duduk di depan lap top saya bisa juga window shopping atau bahkan belanja online. Barokah, karena melaluinya bahkan saya juga bisa berkesempatan menebar kebaikan dengan cara saya.

Kemaren, seorang sahabat menyatakan akan meinggalkan FB. Sungguh keputusan mendadak dan mengejutkan buat saya. Artikel ini alasannya:http://wassalamfacebook.blogspot.com/2009/10/langkah-langkah-jitu-penutupan-account.html

Intinya, Facebook adalah penyokong Israel baik dalam segi pendanaan maupun dalam segi teknologi.

Saya turut membacanya, saya turut geram atas kenyataan pahit tentang siapa sesungguhnya sang pencipta facebook ini. Sejak saat itu, saya pun memutuskan untuk ingin meninggalkan FB segera. Namun, sebelum saya kehilangan kesempatan untuk berpamitan (karena dah gak punya account), saya akan berbagi “Perang batin” yang saya rasakan sejak saya membaca artikel diatas hingga hari dimana saya berpamitan dan say Wassalam to Facebook. Siapa tahu, “Perang Batin” ini juga terjadi diantara temen2 semua, makanya saya mau share dan ungkapkan semua uneg2 dan pemikiran yang berkecamuk dalam otak saya. Berikut adalah percakapan antara si EXCUSE dan NO EXCUSE yang dari kemaren memekakkan isi kepala saya:

Excuse: Saya kan hanya menggunakan FB untuk bersilaturahmi. Menjalin tali persaudaraan yang kian memudar karena dipisahkan oleh jarak dan waktu.

No excuse: Jika ternyata niat baik untuk bersilaturahmi, ternyata disokong dan diprakarsai oleh seseorang/institusi yang telah membunuh keluarga dan sudara kita sendiri. Apakah anda masih berselera untuk tersenyum dan tertawa diatas penderitaan mereka? Apakah sedemikian pentingnya arti silaturahmi itu hingga jika tdk bersilaturahmi (meski tak bertatap muka ato mengirim message aja juga jarang) Anda jd tak bisa hidup? Anda jadi tak akan punya teman selama2nya? Kan banyak jejaring social dan cara lain yang Insya Allah lebih baik untuk digunakan? Anda masih menghirup udara dunia friends, saudara dan teman2 anda di tempat yang lain juga masih sehat walafiat. Anda masih bisa menjumpai mereka kok. Jika anda memang berniat banget menjalin silaturahmi, kirimi mereka email. Ajak bertemu, collect no. HP, atau cara lain yang –ayolah- anda pasti bisa memikirkan caranya?

Excuse: Tapi kalo saya keluar dr FB, apa yang akan saya lakukan setelahnya? Tak akan ada lagi ngecek status temen yang lucu dan menarik. Tak ada lagi berbagi comment melalui foto yang di upload.

No excuse: Ingat. Ingat baik2! Sebelum anda mengenal FB, apa yang anda lakukan setiap hari? Apa anda cuma bangun tidur, makan, kerja/sekolah, lalu tak ada lagi yang anda lakukan. Get Real?! Anda pasti punya aktivitas lain kan? Aktivitas yang kemudian anda tinggalkan karena anda telah menemukan teman baru bernama Facebook? Kembalilah pd mereka, kembalilah pd waktu luang yang bisa anda manfaatkan sebaik mungkin. Lagian, meninggalkan FB bukan berarti meninggalkan lap top, meninggalkan email, meninggalkan aneka dan ribuan situs lain yang lebih bermanfaat, ya kan?

Excuse: Saya sudah bergabung dengan banyak group di dalam FB. Ada group temen SD, SMP, ampe temen SMA, bahkan ampe kuliah dan kerja. Kalo saya dah gak di FB, ntar gimana mereka menemukan saya? Gimana saya berkomunikasi dengan mereka?

No excuse: Ajak mereka juga meninggalkan FB. Ajak mereka bergabung dalam jejaring social lain yang pemiliknya tdk menyokong dana untuk kebiadaban Israel. Bisa kan? Berpamitlah pd mereka, kalo mereka punya hati nurani, mereka pasti akan ngerti kok. Lagian, dulu kan kalian udah pernah ngadain perpisahan waktu lulus dr SD, SMP, ampe Kuliah. Kalian terkadang masih bertemu dalam reuni kan? Punya no HP salah satu, salah dua, or beberepa dr mereka kan? Kalo mereka gak mau diajak keluar dr FB, ya udah, tinggalkan nomer HP/email anda pd salah satu dr mereka, nah kalo mereka ada acara, minta mereka menghubungi diri anda. Gampang kan? Inget, meninggalkan FB bukan berarti hilang ditelen bumi, anda masih eksis friends. Anda masih punya makna besar diantara teman2 anda.

Excuse: Tapi, saya jd kehilangan kesenangan untuk window shopping and shopping online?

No excuse: Come on! Jujur dr lubuk hati terdalam ya? Enakan mana, belanja ngelihat langsung barangnya ama yang cuma lihat foto? Got the answer? Bukankah justru terkadang kita jd susah ngerem sifat konsumtif kita kalo tinggal klik sini klik sana, booking, transfer, finish! Lagian, sebelum ada FB, kalian tetep belanja kan? Nah, ngapain sekarang seakan2 tak ada FB jd gak bisa belanja? Masih banyak tuh website yang jualan online. Trust me ;)

Excuse: Tapi, ntar saya jadi omongan temen kalo saya tiba2 ninggalin FB demi alasan yang terlalu serius gitu? Ntar dikirain terlalu fanatic dan lain sebagainya?

No excuse: Betapa ironisnya, masih memikirkan apa yang dipikirkan orang lain ketimbang memikirkan bagaimana nilai kita dihadapan Allah. Woi, temen anda tuh akan justru salut n kagum ama anda, karena anda bisa sedemikian brave, berhati mulia, berempati tinggi meninggalkan kesenangan pribadi demi setitik perhatian pd saudara2 semuslim di Palestina. Mustinya, mereka yang malu karena tetap bisa menari, berdansa, tertawa, dan berdalih kebaikan diatas penderitaan dan tangis saudara mereka sendiri. Insya Allah, setiap kebaikan pasti akan dicatat dan diberikan balasan setimpal dari Allah. Cukuplah hanya Allah tujuanmu. Maka, Insya Allah, Yang Maha Cerdas yang akan menjamin kebaikan dan kebahagianmu.

Excuse: Susah banget tahu, untuk masuk n ngedaftar ke jejaring social yang baru. Belum lagi sayanya gaptek. Kalo pake FB kan dah lancar bgt, sambil merem juga bisa ngeklik notification. Pokoknya FB tuh dah temen saya banget deh!

No excuse: Honestly! Dulu pas pertama kali kenalan ama FB, pake acara mlongo dulu gak? Pake acara bingung dulu gak? Ya iya lah... Namanya jg barang baru, masih gak tau medannya, gak familiar ama fiturnya, masih ‘ndeso’ gimana makenya. Nah, untuk masuk ke jejaring lain pun juga sama. Tak kenal maka tak sayang, ya kan? Gak cuma masalah internet lah, semua hal yang baru pasti akan terasa asing bagi kita. Baik dalam hal pertemanan, HP baru, lap top baru, mesin cuci baru, ampe sepatu baru juga butuh penyesuaian. Itu manusiawi friends, jangan dijadikan alasan tuk ragu meninggalkan FB. Oke?

Excuse: Eh, emang gak bisa ya, kita bikin aja Page menentang Facebook jadi penyokong dana tuk Israel. Kalo mereka gak mau, nanti kita ancam boikot aja. Gimana?

No excuse: Halah! Masih inget gak, waktu facebook mau ngadain contest karikatur wajah Rasululloh. Udah berapa juta pengguna menyatakan boikot sehari karena adanya kontes tersebut. Trus? Ngaruh tha? Enggak kan? Bikin page mah kaya orang demonstrasi di depan bundaran HI sambil bawa spanduk n yel2. Kalo yang didemo masih di dalam ruangan, duduk manis di balik gedung mewah, dan bahkan gak merasakan perihnya para pendemo, ya mana mau didenger. Sadarlah teman! Yang make facebook tuh berjuta-juta manusia, gak semua benci ama Israel. Including si pemiliknya. Bentuk protesmu hanya akan dianggap selilit alias benda kecil yang gak akan mengganggu system metabolisme tubuh Facebook. Sehari juga hilang sendiri. Buktinya, koar2 tentang ketidaksetujuan diadakannya kontes karikatur Muhammad ujungnya apa? Nothing kan?

Excuse: Yah, saya kan cuma seorang ini. Kalo saya menghapus akun mah gak akan ngefek kale ama Facebooknya. Mereka tetep aja jd penyokong dana buat Israel. So, buat apa repot2 menghapus akun?

No excuse: Sadarlah saudaraku... Memang pencampakan anda terhadap FB mungkin tidak berpengaruh besar terhadap FB yang luar biasa besarnya. Namun, diatas semua kedahsyatan FB ada yang lebih besar dan lebih kuasa akan kebaikan dan keadilan, yaitu Allah. Bukankan dengan menarik diri dari lingkungan yang buruk juga akan membersihkan kita dari keburukan itu. Asal anda tahu, di tahun 2008 facebook meraup keuntungan 300 juta dollar amerika karena lebih dari 140 juta user aktif di seluruh dunia dan 8,5 juta foto dimuat tiap harinya.User sejumlah 140 juta tidak akan menjadi 140 juta tanpa anda dan teman2 anda. Sekecil apapun langkah yang Anda ambil untuk kebaikan, Insya Allah akan bernilai besar dimata Allah. Menghapus akun FB adalah langkah awal buat diri kita sendiri dalam mewujudkan rasa empati atas penderitaan saudara2 kita di Palestina. Takutlah akan Allah, jika kita turut serta dalam "pengkayaan" FB, bukankah artinya kita juga turut serta dalam menyumbang dana untuk Israel?

Excuse: Weduw, gimana cara keluarnya? Gimana cara menghapus account? Saya gak ngerti.

No excuse: Ini ada link untuk membantu kita lepas dari ikatan Facebook. Selamat mencoba, karena saya juga sedang dalam proses menghapus. Yang perlu saya ingatkan, ternyata keluar dr Fb gak semudah masuknya. Entah kenapa mereka nggandolin kita banget ya? Berarti memang kita punya kontribusi kuat terhadapnya. Jangan sampe menyerah ya! Ingat, dihapus akunnya secara permanen, bukan cuma menonaktifkan akun. Ini ada link untuk langkah2nya:

HAPUS AKUN FACEBOOK PERMANEN

Hufh, kalo saya tulis semua ‘Perang Batin’ antara Good and Bad di kepala saya, bisa ampe 30 halaman deh kayaknya, hehe... Intinya, saya sudah menyampaikan dan berbagi kepada teman semua tentang alasan saya pergi meninggalkan FB. Saya juga gak pengen, meninggalkan kalian begitu saja tanpa kata2 dan alasan yang jelas. Lagian, alasan sebesar dan sedalam ini, harusnya memang disampaikan, dengan harapan teman2 jd mengerti, dan syukur2 ikutan terbuka pikirannya untuk pergi meninggalkan kemudhorotan.

Saya sudah bergabung di sebuah situs jejaring social berbasis Islami, yaitu http://pencerahanhati.com/user_home.phpKalo temen2 . Mau bergabung juga ya silahkan, siapa tahu dr sana kita bisa menyambung kembali tali silaturahmi melalui udara. Saya juga masih belajar disana, saya juga belum terlalu familiar untuk menggunakannya. Di dalamnya juga terdapat link untuk connect dengan Facebook. Menurut saya tak masalah, selama kita tdk menggunakan fasilitas ini, kan Facebooknya dah dihapus. Tapi inget ya friend, saya gak memaksa kalian meninggalkan FB. Apalagi mengharamkan, itu mah bukan porsi saya. Saya cuma sharing alasan saya, menunjukkan kebenaran. Sebuah pemikiran logis yang melintas di pikiran saya saat ini adalah:

Bayangkan, jika kita boleh tinggal di sebuah rumah yang mewah, dengan fasilitas lengkap di dalamnya. Asyiknya lagi, kita boleh ngajak temen sebanyak2nya untuk tinggal di dalamnya. Kita diperbolehan ngobrol dan melakukan kebaikan di dalamnya. Semakin banyak teman yang tinggal di dalam rumah itu, keuntungan yang didapat si pemilik rumah itu juga semakin meningkat. Karena banyak orang jualan di sekitarnya juga ikutan jd kebanjiran pengunjung dan pembeli. Nah, ternyata, setelah sekian lama kita tinggal di dalamnya, setelah mulai merasa nyaman dan betah, kita baru tahu bahwa sang pemilik rumah adalah orang kaya yang turut terlibat dalam penyokongan dana terhadap kebiadaban pembunuhan saudara muslim kita. Apa yang akan anda lakukan?Kalo saya, saya pasti akan merasa sedih dan menyesal, karena selama ini telah turut punya andil dalam ‘kejahatan’ itu. Pertama yang akan saya lakukan, adalah memikirkan untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mewah itu. Tapi gak mungkin saya tiba2 kabur, saya pasti mengajak temen2 saya untuk meninggalkannya juga. Sudah cukup semua muslihat yang dilakukan oleh sang pemilik rumah.

Nah, rumah mewah itu bernama Facebook. Pemilik rumah mewah itu bernama Mark Zuckerberg. Dia adalah mahasiswa harvard university dan aktif sebagai anggota Alpha Epsilon Pi (perkumpulan mahasiswa yahudi di amerika utara, yang mempunyai misi sebagai berikut, Alpha Epsilon Pi, the Jewish Fraternity of North America, was founded to provide opportunities for Jewish men seeking the best possible college and fraternity experience. We have maintained the integrity of our purpose by strengthening our ties to the Jewish community and serving as a link between high school and career. Alpha Epsilon Pi develops leadership for the North American Jewish community at a critical time in a young man’s life. Alpha Epsilon Pi’s role is to encourage the Jewish student to remain dedicated to Jewish ideals, values, and ethics and to prepare the student to be one of tomorrow’s leaders so that he may help himself, his family, his community, and his people. Yang intinya adalah sebagai tempat pengkaderan dan tempat mencari pemimpin baru bagi kaumnya, yaitu Yahudi).

Allohualam...

Wassalamualaikum wr. wb... Semoga bermanfaat !!

Posting yang berkaitan



2 komentar:

Silahkan Tinggalkan Komentar, Kritik & Saran yang Sopan dan Tanpa Spam...